Cerita Pendek Bersepeda Berhenti Dibait ke Dua

Bersepeda berhenti di bait ke dua - Pagi sudah lebih dari jam 8.30, sepeda kakak ku kupinjam. Dengan Semagat sepeda kukayuh pelan, kayuh lagi pelan, dan lagi kukayuh dengan semangat. Diturunan yang menikung itu sepeda semakin kupacu, dibelakang dua truk dan, satu sepeda motor sepedaku melaju.

Sepeda kukayuh menuju jembatan gantung, masih dengan semangat sepeda mealaju diaspal jalanan. 'Kata orang-orang sih bagus', 'ah, ternyata biasa saja'! Ya kaya gitu aja. Kukayuh lagi sepedaku lewat lapangan bola menuju keselatan,'pinus' dalam hati kubatin. Aku akan kesana.

Pertigaan arah pinus itu, sepeda kuarahkan menuju sana "pasti seru". Baru seratus meter sepeda kukayuh, Eh kaya ada suara rantai yang tidak beres. 'Sial nih' gumamku,sepeda kuarahkan kebarat dari pertigaan didepanku, masih kukayuh sepedaku lewati rumah-rumah pengerajin wayang kulit.

'Ternyata terik sekali matahari kali ini', masih kukayuh sepedaku 'sial'! malah jalan menuju pemakaman ditengah ladang. Kubelokkan sepeda menuju jalan beraspal lagi, selatan lalu kebarat diarah jalan menuju makam para seniman. 'Ah' sudahlah lebih baik aku ambil jalan lain aja' batinku!


Ditanjakan-tanjakan perumahan-perumahan itu nafas mulai ngosngosan, 'mana perpindahan gear sepeda tidak normal lagi'! Akhirnya, selesai tanjakan kedua itu nafasku habis juga! Kuminum air mineral bekalku, 'eh malah muntah' dasar apes!! Sebentar itu lalu kukayuh lagi sepedaku, tanjakan terakhir kulalui. Akhirnya kuturuni jalan itu diantara murid-murid yang sedang berpakaian pramuka. 'Ah' aku sedikit lega kukayuh lagi sepedaku menuju pulang.


klik disini untuk melihat cerita menarik lainnya

0 Response to "Cerita Pendek Bersepeda Berhenti Dibait ke Dua"

Post a Comment