Bayang-Bayang Kehidupan Wayang Kulit Purwa

wayang
Bayang-Bayang Kehidupan - Wayang kulit purwa gaya manapun, sebenarnya menampilkan bayang-bayang kehidupan kita. Melihat pagelaran wayang kulit, sebenarnya sama dengan melihat cermin kehidupan kita.

Pagelaran wayang kulit yang rusak alur ceritanya, karena kita sebagai penonton merusaknya dengan meminta para pesindhen untuk mengkudeta pagelaran wayang, sehingga berubah menjadi pagelaran yang mengeksploitasi naluri rendah manusia, sebenarnya juga memperlihatkan bagaimana sifat asli kita.

Sifat dan naluri rendah yang kita pendam jauh di bawah segala kesadaran kita, dan ditutupi dengan segala topeng kehidupan sehari-hari, tiba-tiba saja meloncat ke luar dan menguasai seluruh diri kita, yang membuat kita jadi lupa diri.

Lalu, kita menampilkan diri kita pada kondisi yang sangat asli, purba, dan primitif. Bahkan meneriakkan bunyi, kata-kata, atau kalimat, yang sama dengan yang diteriakkan manusia purba sekian juta tahun yang lampau.

Seakan seluruh pemahaman, wawasan, pengetahuan, budaya, dan budi pekerti kita,lenyap seketika. Dan, dalam waktu yang amat sangat pendek, kita lalu berperi-laku primitif, tak bertata-krama, biadab, dan rendah.

Lalu 'pagelaran' tiba-tiba saja selesai. Dan, kita tiba-tiba juga disadarkan bahwa kita harus kembali menutup muka dengan topeng kehidupan, yang kita gunakan setiap hari. Kita lalu kembali menjadi 'orang kota' seperti biasanya dan pulang ke rumah.



Klik disini untuk melihat artikel menarik lainnya.

0 Response to "Bayang-Bayang Kehidupan Wayang Kulit Purwa"

Post a Comment