Puisi Perempuan Di Jendela Pagi

puisi
Perempuan Di Jendela Pagi

Pada esok jika kau kembali,
dan kau urai kembali rambutmu pada mulut jendela pagi.
Aku berdoa supaya lekas memutih rambutmu dan matahari tak sudi singgahkan kemilaunya lagi.
Pada suatu saat nanti kita bertemu dalam kepengapan waktu.
dan ternyata aku masih haus.
Aku berdoa semoga kau membatu dan tak memancarkan mata air lagi.
Perempuan di jendela pagi, rambutnya terbang bagai anai anai.
Aku tersenyum memeluk waktu menunggu matahari mati.



Klik disini untuk melihat puisi menarik lainnya.

0 Response to "Puisi Perempuan Di Jendela Pagi"

Post a Comment