Riwayat Sendu Sang Boma Nara Sura

boma-gathutkaca
Riwayat Sendu Sang Boma Nara Sura - Ini adalah pengantar untuk cerita Boma Nara Sura yang sedang disiapkan bukunya. Boma merupakan tokoh yang bisa disebut kontroversial. Pertama, cerita ini bukan bagian dari Maha-Barata, melainkan asli buatan para pujangga Indonesia sendiri. Kedua, alur ceritanya tiba-tiba saja bisa menyatu dengan alur cerita Maha-Barata, khususnya pada episode Perang Barata-Yudha. Ketiga, Boma bisa jadi merupakan satu-satunya tokoh wayang yang secara jelas dinyatakan mempunyai kepribadian ganda. Keempat, ada banyak versi tentang ceriota riwayat hidup Boma, termasuk ketidak-jelasannya, apakah dia itu akhirnya mati atau tidak. Kelima, ada sejumlah versi tentang cerita Boma, yang bisa sangat berbeda.

Cerita yang berjudul ‘Serat Kandha Boma Nara Sura’ ini, didasari atas sebuah gagasan untuk menuliskan kembali cerita (lakon) yang sangat terkenal ini, dalam versi baru yang berbeda.  Cerita aslinya, pada masa lampau (ratusan tahun yang lalu), ditulis dalam bentuk karya sastra yang berjudul ‘Kakawin Boma Kawya’. Sedang cerita gubahannya, yang jauh lebih populer di kalangan para penggemar wayang kulit purwa, seringkali dimainkan dalam suatu pagelaran wayang kulit purwa yang bersuasana sendu dan sedih, memakai judul cerita (lakon) ‘Boma Gugur’, ‘Samba Juwing’, atau ‘Gojali Suta’. Cerita yang berpusat pada tokoh Boma ini, merupakan salah satu cerita wayang, yang boleh dikatakan paling banyak versinya.

Meskipun demikian, setelah ditelusuri, dalam khazanah pagelaran wayang, cerita yang berpusat pada tokoh Boma ini, sebenarnya terdiri atas empat cerita berbeda (tetralogi), yaitu cerita 1) ‘Suteja Takon Bapa’, 2) ‘Rebut Kikis Tunggarana’, 3) ‘Samba Juwing’, dan 4) ‘Gojali Suta’ atau ‘Boma Gugur’. Cerita ‘Suteja Takon Bapa’ dan ‘Rebut Kikis Tunggarana’, biasanya ditampilkan dalam dua cerita yang benar-benar berbeda. Namun, dua cerita yang terakhir, yaitu cerita ‘Samba Juwing’ dan ‘Boma Gugur’, seringkali digabungkan menjadi satu cerita, meskipun sebenarnya merupakan dua cerita yang benar-benar terpisah.

Cerita ‘Suteja Takon Bapa’ secara ringkas menceritakan saat Radyan Suteja (Boma saat masih muda) mempertanyakan siapakah ayahnya yang sebenarnya, dan berusaha menemukan jati dirinya. Pada episode ini, Radyan Suteja diminta oleh para dewa, untukmemerangi seorang raja raksasa yang bernama Prabu Bomantara dari Kerajaan Traju-Trisna.

Cerita ‘Rebut Kikis Tunggarana’, menceritakan perselisihan antara Boma dengan Gathut-Kaca, memperebutkan wilayah tak bertuan yang disebut ‘Kikis Tunggarana’.

Cerita ‘Samba Juwing’, merupakan bagian yang boleh dikatakan paling menarik dan sangat terkenal, karena menceritakan perselingkuhan Radyan Samba, adik Bomanarakasura, dengan Dewi Hagnyanawati, isteri Boma; yang berakhir dengan kematian Radyan Samba dan Dewi Hagnyanawati.

Sedangkan cerita ‘Gojali Suta’, menceritakan peperangan besar antar saudara, yang awalnya dipicu oleh persaingan antara Gathut-Kaca dengan Boma, yang diperuncing dengan peristiwa dipilihnya Gathut-Kaca sebagai panglima wadyabala Pandhawa dalam Perang Barata-Yudha. Pada episode ini, Boma yang merasa lebih sakti dan merasa lebih berhak menjadi panglima perang dibanding dengan Gathut-Kaca, karena kecewa, akhirnya menantang semua saudara dan bahkan ayahandanya sendiri (Prabu Kresna). Episode ini, berakhir dengan kematian Boma di tangan ayahandanya sendiri. Itulah urutan ‘riwayat’ Boma secara ringkas, sejak muda sampai akhirnya gugur.


Klik disini untuk melihat artikel menrik lainya.

0 Response to "Riwayat Sendu Sang Boma Nara Sura"

Post a Comment