Cerita Kenangan Indah Bersama Suster Cantik Maria di Kota Jember

Suster Maria
Kenangan Indah Bersama Suster Maria di Kota Jember - Ini adalah dua cerita kenangan indah tak terlupakan, saat saya masih anak-anak dan tinggal di Kota Jember. Menyenangkan sekali saat saya mengenang kembali masa-masa indah pada waktu yang lalu, 52 tahun yang lampau. Pada masa kecil itu, saya mempunyai lima orang sahabat kecil. Semuanya laki-laki. Salah satu dari kelima sahabat kecil saya itu, berasal dari keluarga Tionghoa. Ia tinggal di sebelah rumah dinas orang-tua saya, di Jl. Arjuna, dekat stasiun kereta-api Jember. Empat orang sahabat kecil saya, tidak berasal dari suku Jawa sebenarnya, hanya mereka dan seluruh keluarganya sudah lama tinggal di Jember. Empat orang sahabat kecil saya itu, semuanya lahir dan besar di Kota Jember. Karena tinggal di Kota Jember, maka kita semua fasih berbahasa Madura. Bahasa sehari-hari penduduk Kota Jember adalah bahasa Madura dan Jawa-Timuran. Kemana-mana, kami selalu pergi berenam. Ya begitulah...., kami termasuk 'gerombolan' anak-anak kecil, yang sebenarnya nakal, jail, tapi semuanya selalu kompak dan bersikap riang gembira....

Cerita ini, merupakan secuil kisah indah di jaman saya masih kecil dulu. Terjadi di sekitar tahun 1962. Pada masa itu,  saya menyelesaikan kelas 5 dan 6 di SR (Sekolah Rakyat) Katholik Maria Fatima, di Kota Jember. Dulu, ada seorang suster cantik dan masih muda, yang jadi wali kelas kami. Namanya suster Maria. Dan, suatu ketika, entah siapa yang mulai dan dari mana asalnya, saya tiba-tiba saja ingin sekali melihat apakah rambut suster nan cantik itu pendek, gundul, atau panjang. Entah dari mana asalnya, di kalangan kami, murid-murid kecilnya yang nakal, tersebar gosip, bahwa suster nan cantik ini kepalanya gundul. Kita, lalu bersepakat dengan sejumlah sahabat-sahabat kecil saya, memberanikan diri untuk menanyakan kepada suster cantik wali kelas kita itu. Dia, sambil tersenyum manis, lalu menjawab: "Yuk kita ke susteran ya. Ikut saya....." 

Bangunan 'susteran' yang dimaksud, berada di sebelah gereja Katholik. Jadi, sebagai gambaran, jika kita melihat ke arah jajaran bangunannya, maka paling kanan adalah bangunan sekolah kami, di tengahnya ada gereja, lalu paling kiri adalah bangunan biara atau asrama biarawati, yang kami kenal dengan sebutan 'susteran'. Kita, lalu ramai-ramai mengikuti suster cantik itu ke susteran. Sesampainya di susteran, di suatu ruang yang sepi dan agak luas, di bagian depan bangunan susteran itu, sang suster cantik itu berhenti, membuka sedikit bagian samping kerudung (seperti "jilbab') kepalanya, dan menunjukkan kepada kami semua, bahwa dia punya rambut yang tak terlampau panjang, tetapi juga bukan amat sangat pendek (bukan gundul). Kita semua terbengong-bengong, saat melihat betapa suster nan cantik wali kelas kami itu, ternyata punya rambut yang cukup panjang. Kita semua serentak berteriak amat sangat keras: "Waaaaaaaa.......... ternyata gosip itu bohong.....! Bohooooong.....!" 

Sang suster nan cantik itu terkejut. Tapi, segera ia membisikan: "Ssttttttt...... jangan berisik....!" sambil meletakkan telunjuknya di depan bibir, memberi tanda supaya jangan berisik. Lalu, ia bertanya pelan-pelan kepada kami semua: "Memangnya ada gosip apa....?" Lalu, beramai-ramai kami semua membuat 'pernyataan resmi' sambil tertawa-tawa: "Itu lo suster...., selama ini beredar gosip...., yang mengatakan katanya suster nggak punya rambut...." Sang suster nan cantik itu, masih sambil tersenyum berkata: "Ya sudah. Sekarang sudah tahu kan, bahwa gosip itu tidak benar. Sudah...., sudah..., sekarang kamu semua kembali ke kelas ya...." Saya dan sahabat-sahabat kecil saya, mengucapkan terima-kasih dan berlarian kembali ke kelas, sambil teriak-teriak: "Ternyataaaaaa..... gosipnya bohoooooong....!"


Klik disini untuk melihat cerita menarik lainnya

0 Response to "Cerita Kenangan Indah Bersama Suster Cantik Maria di Kota Jember"

Post a Comment