Puisi Doa Pagi Aku dan Tuhan

puisi
Doa Pagi Aku dan Tuhan

Tuhanku, jika karena mau menyembahMu
Aku harus mengasah pedang
Dan siap berperang atas namaMu
Sekarang juga jadikan saja aku debu
Agar biarpun diinjak-injak
Aku tak akan meronta
Dan senantiasa diam dalam damai
Jika karena mau menyebut asmaMu
Aku harus meruncingkan mata tombak
Dan siap bertempur untuk membelaMu
Sekarang juga jadikan saja aku binatang liar
Yang bebas berkeliaran di hutan belantara
Agar ketika tubuhku dibidik bedil pemburu
Aku tak meradang menerjang
Karena aku hanya binatang tak bertuan
Jika karena mau berdoa untuk memujiMu
Aku harus minta ijin pada sesama manusia ciptaanMu
Sekarang juga jadikan saja aku kodok
Yang bebas bernyanyi semalam suntuk
Saat musim hujan tiba
Dan tak seorangpun merasa terusik
Karena suara malam yang menggema
Hanya suara kodok tak bertaring
Jika karena mau membangun rumahMu
Aku harus minta tanda tangan hamba-hambaMu
Sekarang juga jadikan saja aku burung gereja
Yang bebas keluar masuk rumah ibadah
Dan tak seorangpun menutup pintu menolak kehadiranku
Karena aku hanya burung gereja
Yang tak pernah mengganggu kekhusukan doa umatMu
Jika karena mau hidup di negeri ini
Aku harus mengalah karena minoritas
Sekarang juga jadikan saja aku ikan
Agar aku bebas hidup di laut lepas
Dan tak seoramgpun mengklaim
Dia besar dan aku kecil
Karena dunia laut tanpa batas
Dan aku bebas pergi ke mana saja
Tuhanku
Jika aku harus tetap menjadi manusia
Cukuplah Engkau jadikan saja aku
Manusia apa adanya
Dan menyembahMu dengan wajar apa adanya
Melawan kebatilan dengan diam
Mengalahkan amarah dengan kasih
Dan teguh dalam namaMu, amin!

Klik disini untuk melihat puisi menarik lainnya

0 Response to "Puisi Doa Pagi Aku dan Tuhan"

Post a Comment