Puisi Kita Menemui Kita

puisi
Kita Menemui Kita

Sinar paling tajam terkadang.
Terselip di tempat-tempat ganjil
Pernahkah kita ber-angan?
Andai warna kulit kita diganti
Andai tapak kaki kita tidak disini
Kita bertaruh
Gemerlap sindiran sekedar halusinasi
Yang mengabur dikoyak ilusi
Meskipun pada akhirnya
Kita terbiasa.Harus terbiasa
Bermandi tuba
Tiap dua kali sehari
Setiap hari
Seakan sebagaimana mestinya kita
Kita menemui kita
Mengingatkan kita pada
Aroma tuak dan gadis telanjang jiwa


Klik disini untuk melihat puisi menarik lainnya

0 Response to "Puisi Kita Menemui Kita"

Post a Comment