Bukti Kebenaran Adanya Ajaran Asli Jawa Atau Jawadipa Di Nusantara

Bukti Kebenaran Adanya Ajaran Asli Jawa Atau Jawadipa Di Nusantara - Dimanakah bisa menemukan keberadaan ajaran Jawadipa alias ajaran asli Jawa sebelum masuknya ajaran Syiwa, Buddha, Islam dan Kristen di pulau Jawa ini?. Dan untuk menjelaskan bukti ini sulit untuk menelusuri keberandan Ajaran Asli Jawa Atau Jawadipa.


Punden Berundak yang terdapat di berbagai tempat di Nusantara. Model tempat ibadah seperti ini yang dipakai oleh ajaran Jawadipa sebelum kedatangan ajaran Syiwa, Buddha, Islam dan Kristen. Mungkin yang masih lestari punden berundak didaerah NTT ke timur lagi. Budaya penyampaian lisan mengenai ajarannya pun masih dilakukan disana. Lebih simple sebenarnya. Symbol-simbol yang dipakai lebih sederhana dan tidak ribet. Tidak banyak memakai symbol dewa-dewi. Cukup leluhur saja. Dengan kata lain, ajaran purba Asli Jawa Atau Jawadipa memiliki model yang sama dengan ajaran-ajaran purba diseluruh Nusantara.

Berikut ada beberapa faktor sulinya untuk mendapatkan Bukti Kebenaran Adanya Ajaran Asli Jawa Atau Jawadipa Di Nusantara.

Semua tak lebih disebabkan karena empat faktor utama.
1. Ajaran Asli Jawa Atau Jawadipa berkembang jauh pada masa purba di saat budaya lisan masih mendominasi tanah Jawa. Oleh karenanya ajaran-ajaran Jawadipa banyak yang disampaikan dan diturunkan secara oral (lisan). Sehingga kemungkinan besar tidak akan dapat ditemukan manuskrip kuno yang bisa disepadankan dengan kitab suci untuk ajaran Jawadipa.

2. Perkembangan selanjutnya, Ajaran Asli Jawa Atau Jawadipa yang disampaikan secara oral (lisan) turun temurun tersebut lantas bersinkretis (bercampur) dengan ajaran Syiwa dan Buddha Mahayana/Wajrayana. Percampuran ini yang lantas disebut dengan agama Syiwah Buddha atau agama Buda (baca : agomo Budo). Diperkirakan percampuran ini dimulai pada awal abad pertama masehi.

3. Berlanjut agama Buda (termasuk Ajaran Asli Jawa Atau Jawadipa didalamnya) bercampur dengan Tassawuf Islam. Percampuran ini yang lantas disebut dengan ajaran Kêjawen. Percampuran diawali pada abad-15. Agama Buda menjadi kulit luar yang membalut. Sedangkan intisari ajaran adalah Tassawuf Islam. Itulah bentukan Kêjawen mula-mula. Sehingga Anda akan dapati ketika orang Kêjawen tengah menggelar ritual, maka sêsajen lengkap akan digelar berikut dengan kepulan asap kemenyan layaknya penganut agama Buda, namun mantra yang dikucarkan adalah : “Salammungalaikum salam, Laillahailallah Mukamadarasululah, Dzat, Sipat, Asma, Apengal, Hu Allah.”

4. Tahap selanjutnya, banyak muncul aliran-aliran baru pada awal abad 20 yang mengaku sebagai ajaran asli Jawa walaupun pengakuan mereka sama sekali tidak bisa dibuktikan secara obyektif. Aliran-aliran baru ini yang membuat rancu sekaligus mengaburkan keberadaan ajaran Jawadipa itu sendiri. Bahkan keberadaan mereka menjadi semakin merancukan keberadaan ajaran Jawadipa, ajaran Buda dan ajaran Kêjawen karena mereka mengklaim bahwa semua ajaran dari Jawa itu adalah Kêjawen dan Kêjawen adalah ajaran asli Jawa.

Semoga empat faktor Bukti Kebenaran Adanya Ajaran Asli Jawa Atau Jawadipa Di Nusantara diatas bisa memberikan kita sedikit tambahan pengetahuan kita tentang ajaran leluhur kita.

Klik disini untuk melihat artikel menarik lainnya.

1 Response to "Bukti Kebenaran Adanya Ajaran Asli Jawa Atau Jawadipa Di Nusantara"

  1. Mas niku enten kaitane kali agomo mboten? opo mung bukti nk ono ajaran jawa

    ReplyDelete